7 Kesalahan Finansial Anak Muda yang Wajib Dihindari

 7 Kesalahan Finansial Anak Muda yang Wajib Dihindari

sumber gambar : canva AI by jako

Masa muda adalah saat yang penuh semangat dan peluang. Tapi, dalam hal keuangan, masa muda juga penuh jebakan. Banyak anak muda yang terlambat menyadari bahwa keputusan finansial mereka di usia 20-an bisa berdampak besar di masa depan.

Agar kamu tidak menyesal nanti, berikut adalah 7 kesalahan finansial yang sering dilakukan anak muda di Indonesia dan bagaimana cara menghindarinya.


1. Tidak Punya Catatan Keuangan

Banyak anak muda merasa gaji atau uang bulanan mereka "selalu habis entah ke mana." Ini biasanya karena tidak punya catatan pengeluaran. Tanpa mencatat, kamu tidak akan tahu ke mana uangmu pergi.

Solusi:
Mulailah mencatat pengeluaran harian, mingguan, dan bulanan. Bisa lewat buku catatan, aplikasi seperti Money Lover, atau Google Sheet sederhana. Dari sini, kamu bisa mulai membuat anggaran realistis.


2. Gaya Hidup di Atas Kemampuan

Fenomena "biar gak kelihatan miskin" sering mendorong anak muda hidup di luar kemampuan finansialnya. Nongkrong tiap malam, beli gadget baru, ngopi tiap hari, semua demi eksistensi.

Solusi:
Ingat, gaya hidup itu bukan indikator kesuksesan. Prioritaskan pengeluaran berdasarkan kebutuhan, bukan gengsi. Boleh self-reward, tapi jangan sampai tiap hari kamu “merayakan” diri pakai uang pinjaman.


3. Tidak Punya Dana Darurat

Banyak anak muda berpikir, “Ah, saya masih sehat, belum nikah, ngapain mikirin dana darurat?” Padahal, hidup penuh ketidakpastian: bisa saja tiba-tiba sakit, kehilangan kerja, atau butuh pindah mendadak.

Solusi:
Sisihkan minimal 10% dari penghasilan untuk dana darurat. Targetkan memiliki dana darurat sebesar 3–6 kali pengeluaran bulanan.


4. Terlalu Mudah Tergoda Promo & PayLater

Anak muda adalah target empuk iklan, diskon, flash sale, dan terutama fitur PayLater. Belanja impulsif jadi kebiasaan, dan ujungnya: tagihan menumpuk, bunga berjalan, stres meningkat.

Solusi:
Tanya ke diri sendiri sebelum beli: “Saya butuh atau cuma ingin?” Hindari PayLater jika belum punya kontrol belanja yang baik. Lebih baik menabung dulu baru beli, daripada menyesal kemudian.


5. Tidak Mulai Investasi dari Sekarang

Banyak yang berpikir investasi itu untuk orang kaya atau yang sudah mapan. Padahal, justru di usia muda, waktu adalah aset terbesar kamu karena efek compounding.

Solusi:
Mulai dari yang kecil dan aman seperti reksadana pasar uang, emas digital, atau bahkan saham blue chip dengan dana kecil. Sekarang banyak platform investasi resmi dan terjangkau di Indonesia seperti Bibit, Bareksa, Ajaib, atau Stockbit.


6. Mengabaikan Asuransi

Anak muda sering merasa "asuransi itu buat orang tua". Padahal, kecelakaan atau penyakit bisa datang kapan saja. Tanpa asuransi, kamu bisa menguras tabungan hanya untuk biaya rumah sakit.

Solusi:
Pertimbangkan punya BPJS Kesehatan aktif dan tambahan asuransi kesehatan swasta jika memungkinkan. Banyak asuransi kini punya premi murah untuk anak muda dengan manfaat besar.


7. Tidak Belajar Literasi Finansial

Ini adalah kesalahan yang mendasari semua yang di atas. Banyak anak muda tidak pernah belajar mengelola uang karena tidak diajarkan di sekolah atau lingkungan. Akibatnya, mereka belajar dari kesalahan (yang kadang mahal).

Solusi:
Luangkan waktu setiap minggu untuk belajar finansial. Bisa lewat YouTube, blog seperti ini, e-book, atau podcast. Pengetahuan finansial itu adalah investasi jangka panjang terbaik yang bisa kamu miliki.


Kesimpulan

Menghindari kesalahan finansial di usia muda bisa membuat hidupmu jauh lebih ringan ke depannya. Tidak harus langsung sempurna, tapi mulailah dari hal kecil:

  • Catat pengeluaran
  • Buat anggaran
  • Sisihkan dana darurat
  • Kurangi gaya hidup konsumtif
  • Mulai investasi

Ingat, kamu tidak harus punya banyak uang untuk mulai pintar secara finansial. Tapi kamu perlu jadi pintar untuk punya banyak uang di masa depan.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama